Pentngnya Menghapal Matan

14.43
Faedah penting yang saya dapatkan dari muqoddimah buku Al - Bidayat fi Tholabil ilmi karya syekh Wahid Abdus Salam Bali tentang pentingnya menghapal matan ilmu.

Di dalam muqoddimah buku tersebut beliau mengatakan:

Ilmu merupakan seni , mempunyai asas dan dasar. Ahlul ilmi/ ulama adalah orang yang sangat pandai dan berpengalaman  dalam hal ini. Maka sudah sepatutnya kita meminta nasehat dan pendapat mereka tentang hal- hal mengenai permulaan dalam menuntut ilmu syar’i. 

Dengan apakah kita memulainya? 

Bagaimana kita melakukannya? 

Apa- apa saja langkah yang harus ditempuh ?

Saya telah melihat langkah- langkah para salafus sholih –semoga Allah meridhoi mereka- dalam menuntut ilmu syar’i. Saya dapatkan sebagian besar dari mereka mendidik murid- muridnya dengan menghapal matan- matan ringkas di setiap bidang ilmu syar’I setelah mengkhatamkan hafalan qur’an mereka, lalu kemudian beranjak ke penjelasan- penjelasan menengah dari matan- matan tersebut beserta dalil- dalilnya. Setelah melalui dua tahap ini baru kemudian mereka dididik dan dituntut untuk mempelajari  penjelasan- penjelasan yang lebih luas lagi. Ini lah dia urutan yang logis untuk mempelajari sebuah ilmu, baik itu ilmu dunia maupun ilmu agama.

Saya melihat orang- orang yang memulai perjalanan ilmunya dengan syarah- syarah (penjelasan- pengelasan), kebanyakan tidak menguasai qaidah- qaidah ilmu dan dasar- dasar masalah dengan semua tenaga dan waktu yang telah ia curahkan dalam menuntut ilmu.

Dan saya perhatikan mereka yang memulai perjalanan menuntut ilmunya secara bertahap dan berangsur- angsur, mereka sangat gesit dan paten. Apabila berbicara tentang suatu perkara, mereka dapat segera mengembalikannya kepada  usul- usul dan dalil- dalilnya, dan mereka dapat menghadirkannya dengan mudah dan gampang.

Oleh karena itu, terkadang kamu dapatkan seorang penuntut ilmu mengutarakan sebuah perkara di bidang fiqih misalnya. Ia dapat menyebutkan perbedaan- perbedaan pendapat ulama dalam perkara tersebut beserta dalil- dalil dan hujjah dari setiap pendapat. Bahkan mungkin kamu takjub akan hafalan, penguraian dan bantahannya, dan kamu mendoakan taufiq baginya serta senang terhadapnya. Akan tetapi apabila kamu menanyainya di luar perkara tersebut, misalnya kamu bertanya kepadanya:

Apakah ukuran- ukuran diyyat yang delapan ? atau,
Apakah hal- hal yang membatalkan syarikat  yang tujuh? atau,
Apakah syarat- syarat sah jual beli yang tujuh?

Terkadang ia tidak dapat menjawab semuanya, padahal seandainya jika ia membuka matan apa saja dari matan- matan fiqih ia akan dapat menghapalnya secara urut hanya dalam beberapa menit saja.
Bahkan sebahagian dari mereka apabila kamu menanyainya tentang perkara ibadah, misalnya:

Apa- apa saja hal- hal yang dapat membatalkan wudhu yang enam?
Apakah syarat- syarat sah sholat yang Sembilan?
Apa- apa saja rukun sholat yang empat belas?
Apa- apa saja hal yang dapat membatalkan sholat yang delapan?

Ia tidak dapat menghadirkan sebagian besar jawaban dari semua soalan itu, padahal ia dapat menghapalnya hanya dalam waktu dua jam saja.

Pertanyaan- pertanyaan ini bukanlah bermaksud untuk menentang ataupun memperlihatkan kehebatan, pertanyaan- pertanyaan tadi melainkan hanya untuk menjelaskan metode- metode yang paling mudah dalam menuntut ilmu. Dan dari sinilah, saya menyusun Al- Bidayat fi Tholabil Ilmi (matan- matan permulaan dalam menuntut ilmu), sebagaimana sebagian dari saudara kita juga telah ikut menyusun sebagiannya, kemudian saya teliti dan saya dapati matan tersebut dengan metode sama yang mudah dan gampang.

Tujuan dari Al- Bidayat ini adalah memudahkan pelajar dalam menuntut ilmu dengan metode yang urut, rapi, dan mudah.

Bagi siapa yang meluangkan waktunya untuk menghapal matan- matan Al- Bidayat ini, tidak akan menghabiskan waktu lebih dari tiga bulan dan kemudian ia dapat pindah ke penjelasan- penjelasan dan dalil- dalil.

Inilah sepenggal muqoddimah yang ditulis oleh syekh Wahid Abdus Salam Bali di dalam bukunya Al- Bidayat tersebut.

Semoga bermanfaat

Akhukum Ahmad Remanda


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

1 komentar:

Write komentar
14 Mei 2017 pukul 00.31 delete

Syukron wa jazakallahu khoir akhi
Sangat bermanfaat bagi seorang tolibhul ilmi

Reply
avatar