Merupakan suatu hal yang sudah menjadi kebiasaan sebahagian dari kita, yaitu apabila seorang kawan, saudara, atau siapapun itu, baik yang kita kenal atau tidak menghampiri kita sedangkan kita dalam keadaan duduk, kita menyambutnya dengan berdiri.
Kita beranggapan bahwa hal ini merupakan suatu adab dalam
menyambut seseorang tersebut. Yang apabila kita tidak berdiri untuk
menyambutnya serta menyalaminya, seakan akan kita termasuk orang yang kurang
dalam hal sopan santun.
Apakah anggapan seperti ini benar ?
Ikhwati fillah a'azzaniyallahu wa iyyakum...
Bukan suatu keharusan berdiri untuk setiap orang yang datang
menghampiri kita. Ulama merincikan masalah ini sebagai berikut :
● Apabila berdiri untuk seseorang yang datang disebabkan oleh
alasan alasan tertentu seperti menyambutnya dari safar, menyambutnya karna
lamanya tidak bersua atau berdiri menghormatinya dikarenakan oleh usianya yg
lebih tua dari kita dan lain lain, maka yang demikian itu termasuk hal yang
diperbolehkan bahkan dianjurkan.
Sebagaimana sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam kepada Bani
Quraizhah ketika melihat Sa'ad bin Mu'adz datang ;
قوموا إلى سيدكم
"Berdirilah menuju pemimpin kalian!" [1].
Thalhah bin Ubaidillah Radhiyallahu ‘anhu juga berdiri dan
beranjak dari hadapan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika Ka’ab bin Malik
Radhiyallahu ‘anhu datang setelah Allah menerima taubatnya, hal itu dilakukan
Thalhah untuk menyalaminya dan mengucapkan selamat kepadanya, kemudian duduk
kembali (Peristiwa ini disaksikan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan
beliau tidak mengingkarinya)
[2].
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila mendatangi Fathimah
Rodiyallahu 'anha, Fathimah berdiri untuk menyambut dan mendudukan beliau. Dan
apabila ia pergi mendatangi Nabi, Nabi shallahu 'alaihi wa sallam juga berdiri
menyambutnya kemudian mendudukinya [3].
● Adapun berdiri untuk seseorang setiap kali ia datang atau
masuk tanpa maksud dan alasan menyambut atau menyalaminya , akan tetapi hanya
sekedar menghormati. Sikap seperti ini merupakan hal yang makruh.
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'anhu bahwasannya ia berkata:
لَمْ يَكُنْ شَخْصٌ أَحَبَّ إِلَيْهِمْ مِنَ
النَّبِيِّ - صلى الله عليه وسلم – وَكَانُوْا إِذَا رَأَوْهُ لَمْ يَقُوْمُوْا
لَهُ, لِمَا يَعْلَمُوْنَ مِنْ كَرَاهِيَتِهِ لِذَلِكَ
“
Tidak ada orang yang lebih dicintai oleh para sahabat selain Nabi shallallahu
alaihi wasallam dan (walaupun demikian) apabila mereka melihat beliau, mereka
tidak berdiri (untuk menghormati), karena mereka mengetahui beliau membenci hal
itu.” [4].
Akan tetapi apabila seseorang yang datang tersebut menginginkan
agar orang-orang yang ia datangi berdiri untuk menyambutnya maka hal ini sangat
dilarang bahkan diharamkan.
Sebagaimana sabda Rasulullah shallahu 'alaihi wa sallam yang
diriwayatkan oleh Mu’awiyah Rodiyallahu ‘anhu ,
" من سره أن يمثل له الرجال قياما فليتبوأ مقعده من النار
"
“Barangsiapa yang suka seseorang berdiri
untuknya, maka persiapkanlah tempat duduknya di neraka” [5].
Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu Hafizahullah berkata ;
“Dipahami dari dua hadist ini bahwa seorang muslim yang suka
dihormati oleh manusia dengan berdiri ketika memasuki suatu majelis mendapat
ancaman masuk neraka, dan para sahabat radhiallohu 'anhum sangat mencintai
Rasululloh shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Akan tetapi jika mereka melihat
Rasulolloh shallallaahu ‘alaihi wa sallam datang, mereka tidak berdiri
menghormati beliau, karena mereka mengetahui kebencian rasul shallallaahu
‘alaihi wa sallam terhadap berdiri untuk menghormatinya”
(Minhaj firqotun najiah wa thoifatul manshuroh hal 127, Darul
Haromain)
Beberapa perkataan Ulama’ tentang hal ini :
o
Imam Al- Baghowi Rahimahullah di dalam [ Syarhus sunnah : 12/ 295 ] setelah menyebutkan hadits
Mu’awiyah diatas ia berkata : “Ancaman ini bagi siapa yang memintanya karna
takabbur atau sombong. Adapun berdiri dengan niat menghormati maka ini tidaklah
sesuatu yang makruh, sebagaimana Rasul shollahu ‘alaihi wa sallam telah
bersabda kepada Bani Quraizhoh tatkala Sa’ad bin Mu’adz datang kepada mereka :
{ berdirilah menuju tuan kalian }.”
o
Imam Nawawi di dalam [ Syarh Shohih Muslim : 4/ 383 ] cetakan As- sya’bu,
beliau berkata :
“
Sabda Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa sallam : " Berdirilah menuju pemimpin
kalian !", di dalamnya terdapat anjuran memuliakan dan menghormati orang-
orang sholeh dan menyambut mereka dengan berdiri apabila mereka datang.
Beginilah para Jumhur Ulama berhujjah atas anjuran berdiri menyambut kedatangan
seseorang. Al- Qhodi berkata: yang demikian ini bukanlah berdiri yang dilarang.
Adapun berdiri yang dilarang itu adalah berdiri untuk seseorang, sedangkan
orang tersebut dalam keadaan duduk.”
o
Syaikul Islam Ibnu Taimiyyah
pernah ditanya sebagaimana termaktub dalam [ Majmu’ Fatawa: 1/ 374 ]:
“
Tentang bangkit dan berdiri yang biasa dilakukan oleh kebanyakan orang dengan
alasan menghormati atau memuliakan seseorang yang dikenal apabila ia datang,
apakah boleh atau tidak ?
Syaikhul
Islam Ibnu Taimiyah berkata: Bukanlah termasuk kebiasaan para salaf di zaman
Nabi-shallallahu alaihi wasallam dan para Khulafa’u Rasyidin apabila melihat
Nabi mereka berdiri, sebagaimana yang dilakukan oleh banyak
orang di zaman ini, bahkan Anas bin Malik mengatakan:
لَمْ
يَكُنْ شَخْصٌ أَحَبَّ إِلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّ - صلى الله عليه وسلم –
وَكَانُوْا إِذَا رَأَوْهُ لَمْ يَقُوْمُوْا لَهُ, لِمَا يَعْلَمُوْنَ مِنْ
كَرَاهِيَتِهِ
لِذَلِكَ.
“Tidak ada orang yang lebih
dicintai oleh para sahabat selain Nabi shallallahu alaihi wasallam dan
(walaupun demikian) apabila mereka melihat beliau, mereka tidak berdiri (untuk
menghormati), karena mereka mengetahui beliau membenci hal
itu.”
Beliau menambahkan lagi: “ Yang
harus dilakukan oleh orang-orang adalah membiasakan diri untuk mengikuti para
salafus shalih (baca: sahabat) pada zaman Rasulullah, karena mereka adalah
generasi terbaik, dan sebaik-baik perkataan adalah firman Allah, dan sebaik-baik
petunjuk adalah petunjuk Rasulullah, maka janganlah sekali-kali seseorang itu
keluar dari petunjuk makhluk terbaik (baca:Rasulullah), serta petunjuk para
sahabat dan menggantinya dengan petunjuk yang lain, dan yang harus dilakukan
oleh orang-orang yang dita’ati untuk tidak membiarkan hal itu dilakukan
terhadapnya, supaya mereka tidak berdiri ketika melihatnya, namun adapun
berdiri untuk menyambut seseorang yang baru datang dari safar dan yang sejenisnya maka ini tidak mengapa.Wallohu A’lam.”
Inilah beberapa perkataan ulama
tentang berdiri untuk menyambut seseorang yang datang.
catatan:
Termasuk berdiri yang dilarang adalah berdiri untuk menghormati
iringan jenazah yang lewat.
Dari Amir bin Rabi’ah dia berkata: Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila kalian melihat iringan jenazah maka
berdirilah untuk menghormatinya sampai ia lewat atau diletakkan [6].
Akan tetapi perintah ini sudah dihapus hukumnya. Diriwayatkan
dari Ali bin Abi Thalib dia berkata: “Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa
sallam dahulu berdiri untuk menghormati jenazah, kemudian beliau duduk [tidak
berdiri untuk menghormati lagi].” [7].
Foote Note :
[1]. Hadits riwayat Bukhori
(3043) dan Muslim (1768).
[2]. Hadits riwayat Bukhori (4418) dan Muslim (2769).
[3]. Hadits riwayat Bukhori dalam Al-adab Al-Mufrod (947).
[4]. Silahkan lihat, diantaranya Al-adab Al-Mufrod (946) dan Tirmidzi (754).
[5]. Hadits riwayat Bukhori dalam Al-adab Al-Mufrod (977), Abu Dawud (5229), Tirmidzi (2755) dll.
[6]. Hadits riwayat Muslim (958).
[7]. Hadits riwayat Muslim (962).
[2]. Hadits riwayat Bukhori (4418) dan Muslim (2769).
[3]. Hadits riwayat Bukhori dalam Al-adab Al-Mufrod (947).
[4]. Silahkan lihat, diantaranya Al-adab Al-Mufrod (946) dan Tirmidzi (754).
[5]. Hadits riwayat Bukhori dalam Al-adab Al-Mufrod (977), Abu Dawud (5229), Tirmidzi (2755) dll.
[6]. Hadits riwayat Muslim (958).
[7]. Hadits riwayat Muslim (962).
Wallahu ta'ala a'lam .
Referensi :
·
Faidah dari kajian Tafsir Juz
‘Amma karangan Syekh ‘Ala’ ibnu Muhammad Al- Buhiy ( salah satu murid Syekh
Musthofa Al- ‘adawy ) Hafidzhohumallah.
·
Buku tafsir karangan Syekh kami
Musthofa Al- ‘adawy yang dinamakan At- tashil li Takwilit Tanziil.
Minyat Samannud , Mesir.
Senin, 4 Jumadal Ula 1436 H
Senin, 4 Jumadal Ula 1436 H
EmoticonEmoticon