"Misi Besar Syaithon la'natullah 'alaih "

01.31

Bukan menjerumuskan Bani Adam dalam suatu dosa dan kesalahan yang menjadi misi besar bagi Syaithon la'natullah 'alaih. Karena sesungguhnya kita semua tidak akan bisa terlepas dari dosa dan kesalahan, bagaimanapun kita dan kedudukan kita di dunia ini. 


Bahkan Rasulullah shallahu 'alaihi wa sallam telah bersumpah atas nama Allah bahwa kita semua pasti dan akan berbuat dosa. 



Sebagaimana sabdanya, “Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, seandainya kalian tidak pernah berbuat dosa, niscaya Allah akan mengganti kalian dengan mendatangkan suatu kaum yang kemudian kaum tersebut berbuat dosa, kemudian mereka meminta ampun kepada Allah, dan Allah akan mengampuni mereka” (HR. Muslim).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bercerita tentang kisah Nabi Adam, beliau mengatakan, “Adam telah melanggar larangan Allah, maka anak keturunannya pun juga akan melanggar larangan Allah. Adam telah lupa, maka anak keturunannya pun juga akan lupa. Adam telah berbuat dosa, maka anak keturunannya pun juga berbuat dosa” (HR.Tirmidzi, hasan shahih ).

Namun ketahuilah Ikhwati fillah a'azzaniyaallahu wa iyyakum, ...

Hal yang menjadi misi besar bagi syaithon adalah bagaimana menjauhkan Bani Adam dari Taubat kepada YANG MAHA PENGAMPUN atas dosa-dosa yang telah mereka lakukan.

Oleh karnanya Allah subhānahu wa ta'ālaā tidak pernah sekalipun memuji manusia yang bersih dari dosa dan kesalahan, karena memang tidak ada orang yang bisa demikian. Akan tetapi yang Allah selalu puji baik melalui firman-Nya maupun sabda Rasul-Nya adalah manusia yang apabila berbuat salah dan dosa ia bergegas untuk bertaubat atas dosanya tersebut.

Lihatlah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam , “Setiap anak Adam pasti sering melakukan dosa dan kesalahan, dan sebaik-baik orang yang berdosa adalah orang yang rajin bertaubat” . (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, hasan ).

Kita akan berdosa bukan berarti kita tidak takut untuk berbuat dosa, dengan anggapan bahwa kita bisa bertaubat setelahnya. Kita tidak pernah tahu bagaimana hati kita setelah itu, apakah HIDAYAH ALLAH masih menyapa kita atau tidak. 

Pepatah Arab mengatakan, 

ﻻ ﺗﺸﺮﺏ ﺍﻟﺴﻢ ﺍﺗﻜﺎﻻ ﻋﻠﻰ ﻣﺎ ﻋﻨﺪﻙ ﻣﻦ ﺍﻟﺘﺮﻳﺎﻕ

" janganlah kau minum racun atas dasar bahwa kau memiliki penawarnya ".

Namun setiap kali kita melakukan dosa dan kesalahan sekecil apapun itu, bersegeralah untuk taubat, istighfar, meminta ampunan kepada Allah subhanahu wa ta'ala, sehingga dengannya Allah semakin cinta kepada kita, Allah semakin sayang kepada kita.

Semoga kita senantiasa menjadi hamba-Nya yang tidak luput dari taubat dan istigfar. Dan semoga Allah menerima taubat kita. 

Waffaqonallahu wa iyyakum .



________________________________________

Minyat Samannud
Selasa, 28 Rabi'us Tsani 1436

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »